Sabtu, 16 November 2013

Hidup Untuk berbagi



Hidupku untuk Berbagi

Di daerah kecil di sekitar Tangerang, Banten yang jauh dari keramaian kota tinggal seorang ibu yang hidup untuk meniti harapan. Sriyatmo (58) atau biasa dipanggil Sri mendedikasikan dirinya mengajar anak-anak yang putus sekolah. Dalam keterbatasannya, tak pernah ia mengeluh apalagi berputus asa. Halaman rumahnya yang hanya dilapisi bambu-bambu dan atap yang terbuat dari asbes cukup menampung sekitar 30 anak. Sri tidak sendiri dalam mengajar anak-anak. Sri bergabung bersama Yayasan Dutasia yang bergerak di bidang sosial. “Langkah inilah yang mendorong aku untuk mengajak para warga untuk membangun Taman Baca Sintanala” ujar Sri. Setiap harinya Sri bersama suaminya, Yatmo (56). hanya mengandalkan sebuah warung kecil untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun mengandalkan warung, pasangan Sri dan Yatmo mampu menyekolahkan kedua anaknya yang saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Sri merupakan mantan penderita kusta. 

Meskipun begitu, tak pernah terlintas dalam dirinya merasa rendah diri terhadap pandangan orang-orang sekitarnya. Justru baginya, ini merupakan awal untuk dapat memotivasi orang yang berada disekitarnya agar tidak mudah menyerah. “Kegiatan saya selain mengajar dan menjadi seorang ibu, saya juga aktif dalam seminar-seminar untuk memberikan motivasi bahwa penyakit kusta bukan sebuah penyakit menular dan harus ditakuti. Bagi saya sekarang adalah bagaimana para penderita kusta dapat bangkit lagi dan tidak dipandang rendah lagi oleh masyarakat” ujar ibu Sri.

1 komentar: